Semua orang berhak
mengonsumsi makanan favoritnya, walaupun termasuk tinggi lemak.
Di Indonesia, kita hidup dengan banyak jenis makanan,
mulai makanan tradisional, makanan oriental, makanan Barat, makanan Timur
Tengah, dan lainnya. Bau rempah yang berasal dari kuah makanan tradisional
serta warnanya yang cerah selalu berhasil menggoda selera. Dari sekian banyak
jenis makanan, beberapa di antaranya pasti jadi makanan favorit kita. Sangatlah
disayangkan bila ternyata sebagian besar mengandung kalori dan lemak yang cukup
tinggi.
Seperti yang sudah sering
diungkapkan banyak peneliti, tubuh yang kelebihan kalori menjadi berisiko
terhadap obesitas, meningkatkan risiko penyakit jantung, penurunan kinerja
paru-paru, dan meningkatkan risiko penyakit degeneratif lainnya. Wajar jika
kemudian para ahli gizi berusaha keras menyampaikan pesan kepada masyarakat untuk
beralih ke makanan yang lebih sehat. Lebih tepatnya, makanan yang mengandung
kalori dan lemak cukup, sesuai dengan yang dibutuhkan tubuh.
Namun, supaya bisa hidup lebih
sehat, haruskah kita memaksakan diri untuk sama sekali tidak menyentuh makanan
kesukaan? Jawabannya: tidak. Menurut Sheela Krishnaswamy, seorang ahli diet dan
konsultan kesehatan dari Bangalore, makanan favorit malah harus dimasukkan
dalam pola makan sehat kita. Gunanya agar kita tak bosan dengan pola makan
sehat dan selalu konsisten menjalaninya.
"Semua orang berhak
mengonsumsi makanan favoritnya, walaupun termasuk tinggi lemak. Yang
penting kita paham bahwa makanan seperti itu sebaiknya dikonsumsi sesekali
saja, karena jika berlebihan justru akan merugikan kesehatan," katanya.
Bicara soal mengurangi kalori, tentu
kita harus tahu asupan kalori ideal per harinya. Menurut Hindah Muaris, ahli
kulinologi dan pakar teknologi pangan dan gizi, kebutuhan kalori perempuan
dewasa kira-kira 1900 kalori, sementara pada pria sebesar 2300-2600 kalori. Ia
menambahkan, asupan makan siang harus memenuhi kalori sebanyak 40 persen dari
kebutuhan total harian.
Namun pada kenyataannya, rata-rata
masyarakat Indonesia memasukkan hampir 1000 kalori sekali makan. Inilah alasan
mengapa dalam satu hari saja kita bisa mengonsumsi lebih dari 3000 kalori.
(Prevention Indonesia/Deasy
Siallagan)
Sumber : www.kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar