Rabu, 20 Juni 2012

Kemal: Ketemu Gue, Siap-siap Ketawa

KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES
Ahmad Kemal Pahlevi--salah satu dari tiga comic yang masuk babak "tiga besar" Stand Up Comedy Indonesia Season 2--sedang beraksi di kantor Kompas.com, Jakarta, Selasa (19/6/2012).

JAKARTA, KOMPAS.com -- Awalnya, Ahmad Kemal Pahlewi (22) merupakan penonton setia Stand Up Comedy Indonesia Season 1, yang ditayangkan oleh Kompas TV. Kini, Kemal, yang ikut dalam musim kedua kompetisi artis komedi tersebut, masuk babak "tiga besar".
"Awalnya, ada teman saya yang sudah sukses di Stand Up Comedy Indonesia Kompas TV. Ada Ryan (Ryan Andriandhy), ada Ernest (Ernest Prakarsa), alumni season pertama. Memang, awalnya saya menonton mereka dulu," kenang Kemal ketika tim Diary Stand Up Comedy Indonesia berkunjung ke kantor Kompas.com di Jakarta, Selasa (19/6/2012). "Jadi, kenapa saya ikutan season kedua ini, karena mereka dulu yang ikut di season pertama. Saya lihat tekniknya gokil, benar-benar stand up comedian sejati yang memotivasi saya," lanjutnya.
Walaupun awalnya sempat ragu, Kemal akhirnya tertarik mengikuti audisi di Jakarta. "Kata mereka, di Kompas TV itu ada kelas yang benar-benar ngajarin bagaimana stand up itu. Akhirnya, saya ngikutin karena ingin belajar ilmunya supaya naik step berikutnya, lebih gokil lagi, dan memiliki wawasan lebih luas lagi," cerita Kemal.
Benar saja, Kemal lalu berhasil masuk babak "tiga besar" dan kini memiliki banyak penggemar. "Gue pribadi senang banget bisa terlibat. Gara-gara Kompas TV, saya bisa dikenal banyak orang, bisa punya fans sendiri. Gue nyadar kemampuan ber-stand up gue sudah naik lah, sense of comedy mulai naik, mulai mendalami masalah persona. Jadi, kejeblos di sini senang banget," tuturnya.
Kemal mengaku pula, mentalnya menghadapi publik dan dewan juri menjadi kuat sesudah ditempa oleh para mentor yang, antara lain, adalah Raditya Dika dan Pandji Pragiwaksono. "Mental mulai ditempa buat hadapin ratusan penonton di PPHUI (Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail, tempat para peserta "tiga besar" berlaga pada 20 Juni 2012). 'Pokoknya kalau lo ketemu gue, siap-siap aja deh ketawa, lo pasti gue bikin ketawa'. Mentality inilah yang semakin terbentuk di saya," kata Kemal.
Kemampuan Kemal menyiapkan lawakan mendapat acungan jempol dari Ernest. "Seperti minggu lalu, Ernest pernah bilang, 'Nyadar enggak sih lo, kalau selepas dari sini lo bisa bikin stand up tunggal, bisa bikin tur kalau lo siap'," cerita Kemal lagi.
Kemal, yang lahir di Samarinda, Kalimantan Timur, 25 Agustus 1989, kini sedang berkuliah di Institut Kesenian Jakarta pada semester delapan. "Dulu, awalnya, gue ngambil jurusan teater di IKJ dan gue sering monolog, berteater sendirian. Sampai suatu saat ada senior gue stand up dan gue nonton itu lucu banget. Nah, itu membakar gue banget. 'Ah, kalau tinggal ngomong sendirian, gue juga bisa, tinggal bikin cerita lucu kan'," kisah Kemal. "Akhirnya, pas minggu depannya, gue stand up. Gugup sih enggak, cuma materi gue belum terstruktur, masih blue material atau materi jorok. Itu enggak benar. Orang memang ketawa, tapi cuma ngetawain alat kelaminnya sendiri. Enggak benar," kisahnya.
Seiring pengalaman bertambah, Kemal mengubah lawakannya. "Tapi, lama kelamaan mulai terbiasa dengan materi yang clean, yang absurd, yang ngebelokin (logika) patah banget. Ini cuma buat ngebedain, gue pengin keluar dari jalur dan ternyata kehidupan gue sehari-hari itu sama dengan kehidupan gue di atas panggung, gue harus jadi diri sendiri. Ini gue lakukan untuk menekan rasa grogi gue, walaupun gue terbiasa di teater. Memang, gue enggak bisa jadi orang lain," ujarnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More